9. Gambaran
Umum Manajemen Bakat
Talent management atau manajemen bakat adalah suatu
proses manajemen SDM terkait tiga proses. Pertama, mengembangkan dan memperkuat
karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding). Kedua,
memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Ketiga, menarik
sebanyak mungkn pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter bekerja
pada perusahaan.
Istilah talent management pertama kali diperkenalkan oleh
McKinsey & Company following melalui slah satu studi yang dilakukannya
tahun 1997. Pada tahun berikutnya, talent management kemudian menjnadi salah
satu judul buku yang ditulis bersama oleh Ed Michaels, Helen Handfield-Jones,
dan Beth Axelrod.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan talent management
sebagai salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia berusaha seoptimal
mungkin mengaitkan proser pencarian, pemikatan, pemilihan, pelatihan,
pengembangan, pemeliharaan, promosi, dan pemindahan pegawai agar terkait dengan
bisnis utama perusahaan.
Paradigma yang terkandung dibalik talent management
adalah “perusahaan bersaing di level individual”. Bila kita berhasil
mendapatkan individu-inidividu yang secara rata-rata lebih baik dari pemain
lainnya, maka kita akan mendapatkan perusahaan yang akan lebih baik dari pemain
lainnya.
Dari sudut pandang manajemen bakat, evaluasi karyawan
perhatian dua bidang utama dari pengukuran: kinerja dan potensi. Kinerja
karyawan saat ini dalam pekerjaan tertentu selalu pengukuran alat evaluasi
standar dari profitabilitas karyawan. Namun, manajemen bakat juga berusaha
untuk fokus pada potensi karyawan, yang berarti kinerja masa depan karyawan,
jika diberi pengembangan yang tepat keterampilan dan
tanggung jawab meningkat.
Istilah "manajemen bakat" ini biasanya
berhubungan dengan manajemen
berbasis kompetensi. Keputusan manajemen bakat sering didorong
oleh satu set kompetensi inti organisasi serta posisi kompetensi spesifik. Set
kompetensi dapat mencakup pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan
sifat-sifat pribadi (ditunjukkan melalui perilaku ditentukan). kompetensi model Lama
mungkin juga berisi atribut yang jarang memprediksi keberhasilan (misalnya
pendidikan, kepemilikan, dan keragaman faktor-faktor yang ilegal untuk
dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kinerja pekerjaan di banyak negara, dan
tidak etis dalam organisasi). Teknik-teknik baru melibatkan membuat Kompetensi arsitektur untuk
organisasi yang mencakup kamus Kompetensi untuk
memegang kompetensi dalam rangka membangun deskripsi pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar