Kamis, 07 Mei 2015

KTA / Kredit Serba Guna Bukopin

Kredit Serba Guna Bukopin merupakan kredit khusus karyawan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti : pendidikan, biaya rumah tangga, 


 atau wisata, dan lain-lain. KTA Bukopin ini pun sangat mudah didapatkan.

Keunggulan

– Mudah persyaratan


– Biaya murah dan terjangkau


– Angsuran ringan


– Suku bunga kompetitif


– Persetujuan cepat(hanya 1 jam)


– Tanpa menggunakan jaminan


Syarat dan Ketentuan

– Pemohon kredit merupakan Warga Negara Indonesia


– Pemohon sudah berusia diantara 21 – 55 tahun


– Pendapatan bersih minimum 2 juta perbulan


– Plafon kredit yang disediakan 25 jt – 100 jt rupiah


– Jangka waktu kredit sampai dengan 5 tahun


– Masa pekerjaan terakhir sudah 2 tahun terhitung dari sekarang dan status merupakan karyawan tetap


Kelengkapan Dokumen

– Rekening koran tabungan 3 bulan paling akhir


– Keterangan Tagihan kartu kredit 3 bulan paling akhir


– Fotokopi KK (Kartu Keluarga)


– Fotokopi KTP/SIM/Paspor milik pemohon


– Fotokopi KTP/SIM/Paspor milik suami/istri dari pemohon


– Surat keterangan yang menyatakan bekerja sebagai karyawan tetap


– Slip gaji terakhir


– Untuk pinjaman diatas 100 juta, NPWP atau SPT PPh 21 juga dibutuhkan


10 Keuntungan Apply Kartu Kredit Bukopin


kartu-kredit.info — Ingin memiliki kartu kredit dengan berbagai keuntungan, coba saja apply kartu kredit Bank Bukopin. Kartu Kredit Bukopin adalah kartu kredit yang memiliki berbagai program menarik dan variatif untuk memenuhi kebutuhan Anda. Salah satu keuntungannya kartu kredit dari Bank Bukopin ini adalah tidak membedakan tingkat bunga transaksi belanja maupun penarikan uang tunai.


Keuntungan tidak dibedakannya tingkat bunga pada transaksi belanja maupun tarik tunai dari Kartu Kredit Bukopin tersebut, memberikan kartu kredit yang memiliki suku bunga murah dan ringan serta kompetitif. Anda pun dapat memilih jenis kartu kredit Bukopin yang dibutuhkan, baik VISA dan MASTERCARD. Keuntungan apa lagi yang ada di Kartu Kredit Bukopin?


 


Berikut adalah 10 daftar yang perlu Anda ketahui ;


Fitur Reward program


Kartu kredit Bukopin akan memberikan poin reward yang bisa di tukar dengan hadiah menarik pada setiap transaksi belanja.


Program Cicilan 0%


Inilah yang biasa Anda cari, yaitu mendapatkan fasilitas cicilan tanpa bunga dari merchant-merchant pilihan Bank Bukopin.


Fitur Executive Lounge


Untuk Anda yang memiliki Kartu Kredit Bukopin Platinum, disdiakan fasilitas Airport Lounge untuk menunggu penerbangan di bandara yang bekerjasama. Dengan begitu, perjalanan Anda lebih nyaman dan menyenangkan.


Pembayaran e-Banking & ATM Bersama


Jangan bingung untuk membayar tagihan kartu kredit Bukopin. Sebab, tagihan Kartu Kredit Bukopin dapat dilakukan pembayarannya melalui Internet Banking, dan melalui seluruh ATM Bukopin, ATM CIMB Niaga, ATM BNI, ATM BII, ATM BTN dan semua ATM Bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama di seluruh Indonesia.


Tarik Tunai Via ATM


Butuh uang tunai di saat Anda sedang bepergian, Kartu Kredit Bukopin memberikan kenikmatan bunga tarik tunai yang sama besarnya dengan bunga belanja. Bahkan, biaya tarik tunainya adalah yang terendah karena hanya 2% atau minimal Rp 50 ribu (tergantung jumlah mana yang lebih besar).


Bukopin One Payment


Kemudahan lainnya adalah, Kartu Kredit Bukopin memberikan fasilitas pembayaran rutin bulanan Anda untuk tagihan Telkom, Speedy, PLN, Indovision, Palyja dan Aetra, dan tagihan ponsel pasca bayar Anda (Telkomsel, XL, 3, Axis, Mobile-8, Esia). Anda juga dapat melakukan top up pulsa dari berbagai operator. Menariknya, ini berlaku untuk semua jenis kartu kredit Bukopin.


Otomatis Asuransi


Hal lain yang menjadi keunggulan kartu kredit Bukopin adalah secara otomatis seluruh barang yang Anda beli menggunakan Kartu Kredit Bukopin Platinum akan dilindungi dari kerusakan atau kecurian. Tidak tanggung-tanggung, nilai perlindungannya bisa mencapai maksimal Rp 30 juta per barang. Bahkan, perlindungan akan diberikan 30 hari sejak tanggal pembelian di wilayah Indonesia atau 40 hari untuk pembelian di luar negeri


Asuransi Kecelakaan Perjalanan


Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan, pembelian tiket penerbangan dengan Kartu Kredit Bukopin secara otomatis akan mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan, khusus untuk Kartu Kredit Bukopin Platinum. Bahkan, nilai perlindungannya mencapai Rp 4 miliar. Perlindungan ini diberikan sejak perjalanan ke bandara, selama di bandara, selama di pesawat dan turun dari pesawat hingga sampai di tempat tujuan.


Asuransi Ketidaknyamanan Perjalanan


Tidak hanya kecelakaan perjalanan, sebagai pemegang Kartu Kredit Bukopin Platinum secara otomatis Anda mendapatkan perlindungan atas ketidaknyamanan perjalanan yang disebabkan oleh keterlambatan penerbangan, kehilangan bagasi, dan keterlambatan bagasi


Layanan 24 Jam


Bila ada kendala dan permasalahan pada kartu kredit Bukopin, dan Anda memerlukan bantuan segera, Bank Bukopin menyediakan layananCall Center 24 jam. Anda jga dapat menghubungi Halo Bukopin 14005, yang akan melayani Anda 24 Jam sehari, 7 hari seminggu.


Pengaruh Penyaluran kredit Micro Terhadap Perkembangan industri Kreatif Indonesia

Pengaruh Penyaluran Kredit Mikro terhadap perkembangan UKM dibidang Industri Kreatif

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah krisis ekonomi. Saat ini sekitar 99% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional. UMKM makin tahan banting dan tetap optimistis di tengah krisis. Ketika terjadi krisis global pelaku UKMKM tetap bergerak. Pemerintah telah memberikan upaya-upaya pemberdayaan berupa kebijakan, program dan kegiatan untuk semakin menguatkan sektor UMKM ini.
Namun upaya pemberdayaan tersebut belum memberikan hasil yang maksimal dan membawa daya ungkit (leverage) yang kuat bagi para pelaku UMKM pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)  merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat. Berdasarkan data BPS (2003), populasi usaha kecil dan menengah (UKM) jumlahnya mencapai 42,5 juta unit atau 99,9 persen dari keseluruhan pelaku bisnis di tanah air. UKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 99,6 persen. Semenrtara itu, kontribusi UKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,7 persen.
Dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia, sektor UMKM memiliki peranan yang sangat stategis dan penting yang dapat ditinjau dari berbagai aspek. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi.  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2002, jumlah UMKM tercatat 41,36 juta unit atau 99,9% dari total unit usaha. Kedua, potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada sektor UMKM dapat menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM menyerap 76,55 juta tenaga kerja atau 99,5% dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB cukup signifikan yakni sebesar 55,3% dari total PDB.
Salah satu upaya peningkatan dan pengembangan UMKM dalam perekonomian nasional dilakukan dengan mendorong pemberian kredit modal usaha kepada UMKM.  Dari sudut perbankan, pemberian kredit kepada UMKM menguntungkan bagi bank yang bersangkutan. Pertama, tingkat kemacetannya relatif kecil. Hal ini terutama disebabkan oleh tingkat kepatuhan nasabah usaha kecil yang lebih tinggi dibandingkan nasabah usaha besar. Kedua, pemberian kredit kepada UMKM mendorong penyebaran risiko, karena penyaluran kredit kepada usaha kecil dengan nilai nominal kredit yang kecil memungkinkan bank untuk memperbanyak jumlah nasabahnya, sehingga pemberian kredit tidak terkonsentrasi pada satu kelompok atau sektor usaha tertentu. Ketiga, kredit UMKM dengan jumlah nasabah yang relatif lebih banyak akan dapat mendiversifikasi portofolio kredit dan menyebarkan risiko penyaluran kredit. Keempat, suku bunga kredit pada tingkat bunga pasar bagi usaha kecil bukan merupakan masalah utama, sehingga memungkinkan lembaga pemberi kredit  memperoleh pendapatan bunga yang memadai. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa ketersediaan dana pada saat yang tepat, dalam jumlah yang tepat, sasaran yang tepat dan dengan prosedur yang sederhana lebih penting dari pada bunga murah maupun subsidi.
Namun dari beberapa hal yang melatar belakangi seperti tersebut di atas, masih belum cukup menjadi landasan keyakinan bahwa pelaku UMKM akan mendapatkan kemudahan dalam hal pengajuan fasilitas kredit modal usaha ke lembaga-lembaga pemberi kredit baik perbankan maupun non perbankan.  Hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang mengalami permasalahan dalam hal pengajuan kredit usaha.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sri Winarti (2004) dengan mempertimbangkan peran penting UMKM dalam berbagai aspek perekonomian dan dalam upaya percepatan pemulihan kegiatan ekonomi, Bank Indonesia memberikan dukungan dalam pengembangan UMKM. Dukungan Bank Indonesia ini termasuk juga dalam rangka mendorong pulihnya fungsi intermediasi perbankan dan menciptakan kondisi perbankan yang sehat.
Dalam rangka mendukung pemberdayaan dan pengembangan UMKM terutama dalam mendorong penyaluran kredit kepada UMKM, upaya Bank Indonesia antara lain melalui penerapan kebijakan kredit, pemberian bantuan teknis kepada UMKM melalui Konsultan Keuangan Mitra Bank, penelitian mengenai pola pembiayaan kepada UMKM, penyediaan sistem informasi pembiayaan usaha kecil dan pemberian bantuan teknis.












       BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Ekonomi Kreatif
Era ekonomi kreatif merupakan pergeseran dari era ekonomi pertanian, era industrialisasi, dan era informasi. Departemen perdagangan (2008) mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas, yang mana pembangunan berkelanjutana dalah suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Peran besar yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta, dan kreativitas.Ekonomi kreatif terdiri dari kelompok luas profesional, terutama mereka yang berada di dalam industri kreatif yang memberikan sumbangan terhadap garis depan inovasi. Mereka seringkali mempunyai kemampuan berpikir menyebar dan mendapatkan pola yang menghasilkan gagasan baru. Claire (2009) menulis tentang bagaimana menumbuhkan ekonomi kreatif di Tacoma, USA dengan menggunakan sebuah eksperimen yang diberi nama “Tacoma Experiment”.Dalam eksperimen ini direkrut 30 orang dengan latar belakang profesi dari berbagai bidang, diantaranya adalah dari bidang bisnis, pemerintahan, pendidikan,pekerja seni, dan bidang non-profit untuk bekerja selama setahun. Proses proyek eksperimen ini lebih kepada bagaimana 30 orang tersebut saling menjaga komunikasi antara satu dengan lainnya sehingga tercipta hubungan yang baik antara masing-masing orang.
Inti dari penelitian tersebut adalah sharing atau saling bertukar ide daninformasi antar individu dapat meningkatkan nilai kreativitas seseoarang. Nilai kreatifitas seseorang diyakini akan meningkat dengan adanya komunikasi tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian tersebut yang ingin menunjukkan bagaimana sebuah kota dapat menyatukan orang-orang dari berbagai bidang profesi, pebisnis, pemerintah, serta sektor-sektor non profit dalam menciptakan ekonomi kreatif yang lebih kuat. Penelitian tersebut cukup memberikan gambaran mengenai pengembangan ekonomi kreatif.Togar (2008) menambahkan situasi bisnis yang persaingannya paling kejam tergambarkan kepada kita dalam ekonomi kreatif. Apabila ingin terus tumbuh danberkembang, kelas kreatif di tidak pernah berpuas diri dan selalu mencari jalan untuk berinovasi. Kepandaian dalam membaca peluang, kecepatan menghadirkan produk dalam merebut peluang, kecermatan dalam memperhitungkan tingka trisiko berikut dengan rencana cadangan, kemampuan berkolaborasi dengan pihak lain, dan siasat yang jitu dalam menghadapi persaingan merupakan kunci sukses dalam industri ini. Oleh karena itu, ekonomi kreatif dapat dikatakan sebagaisistem transaksi penawaran dan permintaan yang bersumber pada kegiatan ekonomi yang digerakkan oleh sektor industri yang disebut Industri Kreatif.Industri kreatif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ekonomi kreatif. Istilah industri kreatif sendiri memiliki definisi yang beragam. Definisi industri kreatif yang saat ini banyak digunakan oleh pihak yang berkecimpung dalam industri kreatif adalah definisi berdasarkan UK DCMS Task Force dalamPrimorac (2006) :
“Creative Industries as those industries which have their origin in individual creativity, skill and talent, and which have a potential for wealth and jobcreation through the generation and exploitation of intellectual property andcontent”. Departemen Perdagangan (2008) mendefinisikan industri kreatif sebagaiindustri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta industri tersebut.Klasifikasi industri kreatif yang ditetapkan oleh tiap negara berbeda-beda. Tidak ada benar dan salah dalam pengklasifikasian industri kreatif. Hal tersebut tergantung dari tujuan analitik dan potensi suatu negara. Industri kreatif terbagi menjadi 14 sektor antara lain periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, busana, video, film, dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, televisi dan radio, serta riset dan pengembangannya.Kathrin Muller, Christian Rammer, dan Johannes Truby (2008) mengemukakan tiga peran industri kreatif terhadap inovasi ekonomi dalampenelitiannya di Eropa. Yang pertama, industri kreatif adalah sumber utama dari ide-ide inovatif potensial yang berkontribusi terhadap pembangunan/inovasi produk barang dan jasa. Kedua, industri kreatif menawarkan jasa yang dapatdigunakan sebagai input dari aktivitas inovatif perusahaan dan organisasi baikyang berada di dalam lingkungan industri kreatif maupun yang berada diluarindustri kreatif. Terakhir, industri kreatif menggunakan teknologi secara intensif sehingga dapat mendorong inovasi dalam bidang teknologi tersebut. Industri
20 kreatif digambarkan sebagai kegiatan ekonomi yang berkeyakinan penuh pada kreativitas individu.Industri kreatif perlu dikembangkan di Indonesia karena memiliki beberap aalasan. Pertama, dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan seperti peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor, dan sumbangannya terhadap PDB. Kedua, menciptakan iklim bisnis positif yang berdampak pada sektor lain.Ketiga, membangun citra dan identitas bangsa seperti turisme, ikon Nasional,membangun budaya, warisan budaya, dan nilai lokal. Keempat, berbasis kepada sumber daya yang terbarukan seperti ilmu pengetahuan dan peningkatan kreatifitas. Kelima, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa. Terakhir, dapat memberikan dampak social yang positif seperti peningkatan kualitas hidup dan toleransi sosial
3.2 SEKTOR DAN PELAKU INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA
No
Sektor Pelaku
Usaha
1
Periklanan
Usaha Kecil dan Menengah
2
Arsitektur
Usaha Kecil dan Menengah
3
Perdagangan/Pasar Barang Seni
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
4
Kerajinan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
5
Desain
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
6
Fashion
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
7
Video, Film dan Fotografi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
8
Permainan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
9
Musik
Usaha Kecil dan Menengah
10
Seni Pertunjukan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
11
Penerbitan dan Percetakan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
12
Layanan Komputer dan Piranti Lunak
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
13
TV dan Radio
Usaha Kecil, Menengah dan Besar
14
Riset dan Pengembangan
Usaha Menengah dan Besar

Peluang Industri Kreatif
Sangat besar dan terbuka luas, cendrung terus menerus meningkat di dalam dan luar negeri
yang disebabkan:
1. Perubahan nilai, gaya hidup dan perilaku pasar
2. Permintaan pasar dalam dan luar negeri
3. Kebinekaan suku bangsa Indonesia dalam kebutuhan dan rasa

Tantangan Industri Kreatif
1.      Pengelolaan usaha umumnya masih tradisional;
2.      Terbatasnya kualitas SDM pengelola;
3.      Terbatasnya kemampuan manajemen dan penggunaan  teknologi informasi modern;
4.      Pertumbuhan fluktuatif mengikuti perkembangan pasar;
5.      Kemampuan pemasaran dan akses informasi yang yang terbatas;
6.      Legalitas formal dan perlindungan usaha yang belum memadai (pembajakan/pengurusan atas hak cipta,  paten dan merk atas industri kreatif);
7.      Terbatasnya akses kredit kepada lembaga keuangan,khususnya perbankan

Permasalahan Pembiayaan Industri Kreatif
1.      Terbatasnya fasilitasi kredit perbankan pengembangan produk industri kreatif.
2.      Prosedur dan persyaratan kredit perbankan relatif rumit dan birokratis
3.      Ketidakmampuan dalam menyediakan jaminan tambahan
4.      Tingginya bunga kredit perbankan terutama untuk modal investasi
5.      Terbatasnyan jangkauan pelayanan kredit perbankan di daerah

RENCANA AKSI KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
A. Memberikan prioritas bantuan dan fasilitasi pembiayaan industri di bidang ekonomi kreatif yang sudah layak/mandiri tetapi belum bankable dengan skema pembiayaan yang sesuai.
1. Mengalokasikan dana bantuan sosial perkuatan permodalan bagi kelompok Perempuan dan kelompok pemuda pelaku usaha mikro kecil/koperasi yang bergerak di sub sector industri kreatif;
2. Memfasilitasi penyediaan dan dana APBD Propinsi dan Kab/Kota pos belanja sosial bagi  pelaku Industri kreatif skala mikro;
3. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi penyediaan dana PKBL bagi  pelaku Industri kreatif skala mikro dan kecil;

B. Memfasilitasi interaksi pelaku industri di bidang ekonomi kreatif dengan lembaga pembiayaan untuk mengembangkan skemapembiayaan yang efektif.
1.      Optimalisasi pemanfaatan SUP-005 melalui pengembangan skema pembiayaan spesifik bagi sektor industri kreatif pada LKBB (Pegadaian, PNM, Modal Ventura);
2.      Mengembangkan skema pembiayaan LKBB untuk UMKM industri kreatif;
3.      Mendukung Pemda memfasilitasi pengembangan skema pembiayaan pada BPD;
4.      Pelaksanaan sosialisasi dan informasi skema2 pembiayaan yang tersedia di Perbankan dan LKBB;
5.      Mendorong optimalisasi pemanfaatan dana LPDB Kementerian KUKM untuk koperasi dan pelaku usaha Industri kreatif  skala UMK;
6.      Penyusunan dan penerbitan informasi pembiayaan bagi industri kreatif skala UMK;
7.      Peningkatan kapasitas pendamping KKMB bagi UMKM bidang industri kreatif.

C. Memfasilitasi pertemuan antar pelaku industri di bidang ekonomi kreatif yang membutuhkan biaya dengan lembaga pembiayaan.
1. Penyediaan ruang konsultasi dan informasi pembiayaan antara KKMB, Bank/LKBB dengan pelaku usaha UMKM industri kreatif di setiap Diskop dan UKM Propinsi dan Kab/Kota;
2. Penyelenggaraan klinik konsultasi pembiayaan UMKM indsutri kreatif dengan lembaga keuangan (Bank & LKBB) secara berkala;
3. Memfasilitasi ekspose pelaku industri kreatif yang membutuhkan pembiayaan dengan lembaga keuangan (Bank/LKBB);
4. Mengaktifkan dan mengefektifkan KKMB/pendampingan bagi UMKM industri kreatif;